Jumat, 05 September 2014

MENJADI MUDA KEMBALI, SIAPA TAKUT?



Oleh :   
Istiana  (Kader PKK Miroto)
 
I.      Mengenal Perawatan Anti Aging
Sudah menjadi kodratnya semua manusia akan mengalami perubahan dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya mati. Namun tidak setiap manusia mengalami proses penuaan yang sama. Ada yang proses penuaannya berjalan lambat sehingga selalu nampak “awet muda”, ada juga yang usisnya masih kanak-kanak tetapi karena kasus genetik maka penampilannya seperti kakek-kakek.
Anda tidak bisa membalikkan waktu dan menjadi muda kembali. Bagaimanapun, dengan kemajuan teknologi pengobatan kulit sekarang ini. Yang anda bisa lakukan adalah menghilangkan efek dari penuaan dan photoaging yakni penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari. Sebagaimana dikatakan Daniel Rudman.MD: “the overall of the body that comes with growing old is not inevitable … we now realize that some aspects of it can be prevented or reserved “, (1990). Anda tidak dapat menjadi muda tapi anda dapat terlihat muda dan lebih menarik dengan perawatan anti penuaan atau lebih dikenal dengan anti aging.
Anti aging atau anti penuaan adalah upaya proaktif dan progresif dalam memerangi penuaan. Perawatan anti aging dilakukan untuk mencegah proses degeneratif sel. Dalam hal ini, proses penuaan yang gejalanya terlihat jelas pada kulit seperti keriput, kulit kasar, noda-noda gelap. Kerutan ataupun keriput dapat diartikan secara sederhana sebagai penyebab menurunnya jumlah kolagen dermis.
Indonesia mempunyai iklim tropis dengan sinar matahari melimpah yang dapat menyebabkan resiko tinggi terhadap kerusakan kulit atau penuaan dini (premature aging). Masalah yang timbul pada kulit akibat sinar matahari dapat diatasi dengan pengobatan dermatologis. Pengobatan yang diaplikasikan langsung ke kulit biasanya lebih efektif. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mengobati dampak penuaan dan photoaging:
  1. Injeksi Toksin Botulinum
Ahli dermatologis telah mengumpulkan efek biologis yang berguna dari toksin
 botulinum untuk mengobati efek dari penuaan seperti garis-garis pada dahi dan keriput pada wajah. Ahli dermatologis menggunakan toksin botulinum yang dimurnikan dalam jumlah yang sangat sedikit untuk diinjeksikan pada target di wajah. Hasilnya saraf yang memblokade otot menyebabkan imobilisasi lokal pergerakan otot. Imobilisasi ini mencegah pembentukan garis-garis kerut dan keriput ketika pasien mengerutkan dahi.
Hasil pengobatan ini bertahan 3-4 bulan. Untuk hasil yang maksimal, pengobatan dengan toksin botulinum ini diulangi selama beberapa kali dan dikombinasikan dengan program training membiasakan otot untuk meminimalisir ekspresi kerutan wajah. Pengobatan dengan toksin botulinum dilakukan kurang lebih 30 menit di kantor ahli dermatologis. Harga yang mahal, risiko besar, tidak praktis merupakan kekurangan dari injeksi ini.

  1. Injeksi Kolagen
Kolagen merupakan zat yang terdiri atas serat protein dari jaringan manusia dan binatang. Kolagen memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, tulang, dan ligamen. Sebagian besar kolagen yang digunakan untuk pengobatan cara ini berasal dari binatang. Bagaimanapun orang yang alergi terhadap kolagen sapi atau zat mirip kolagen dapat donor sendiri dari pasien atau jaringan donor.
Ahli dermatologis akan memeriksa apakah pasien alergi terhadap kolagen sapi. Efek injeksi kolagen dapat bertahan 3-12 bulan. Sama dengan injeksi botulinum, harga yang mahal, risiko besar, tidak praktis, dan dapat menimbulkan alergi merupakan kekurangan dari injeksi ini.

  1. Antioksidan dan radikal bebas.
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat oksidasi radikal bebas. Sebagai bahan aktif, antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat oksidasi dan mencegah penuaan dini
Radikal bebas adalah molekul atau atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Elektron tersebut sangat reaktif dan cepat bereaksi dengan molekul lain sehingga terbentuk radikal bebas baru dalam jumlah besar secara terus-menerus. Radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan di berbagai bagian sel dan menyebabkan berbagai penyakit seperti tumor, kanker, arterosklerosis, katarak, keriput, penuaan dan lainnya.

  1. Produk-produk OTC (Over-the-counter)
Adalah produk-produk perawatan kulit yang mengandung retinol (keluarga vitamin A), AHA, antioksidan seperti vitamin C dan E serta pelembab dapat mengurangi munculnya garis-garis halus dan keriput. Produk yang digunakan secara topikal ini relatif lebih praktis dan aman sehingga lebih disukai. Antioksidan yang digunakan secara topikal terutama vitamin C dan E, berfungsi untuk membantu sel-sel memperbaiki kerusakan kulit akibat radikal bebas yang disebabkan radiasi UV dan rokok..
Di antara produk OTC ada yang mengandung magnesium ascorbyl phosphate (MAP). Magnesium ascorbyl phosphate adalah derivat vitamin C yang larut air dan cepat populer di dunia perawatan kulit. Tidak mengiritasi dan lebih stabil dari vitamin C. Lebih penting lagi bahwa magnesium ascorbyl phosphate memiliki potensi yang sama seperti vitamin C untuk meningkatkan sintesis kolagen kulit. Secara garis besar, magnesium ascorbyl phosphate muncul sebagai pilihan yang lebih baik dari pada vitamin C untuk orang-orang dengan kulit sensitif dan yang mengharapkan efek magnesium ascorbyl phosphate untuk menghindari pengelupasan kulit. Meskipun magnesium ascorbyl phosphate lebih stabil daripada vitamin C tapi masih dapat terdegradasi bila terkena cahaya dan udara. Oleh karena itu kesegaran dan penyimpanan yang baik sangat penting.

  II.      Cara Kerja Anti Kerut / Anti Keriput
Kosmetika anti kerut/anti keriput sangat digemari oleh para wanita saat ini. Memang kerut/keriput identik dengan usia yang sudah lanjut. Namun, kerut/keriput dapat muncul pada wanita muda yang lebih dikenal dengan sebutan penuaan dini (premature aging). Sinar UV dianggap sebagai penyebab utama terjadinya penuaan dini. Oleh sebab itu, kosmetika dan perawatan tubuh yang berfungsi sebagai anti kerut/anti keriput banyak digunakan untuk mencegah dan menghilangkan dampak penuaan dini.

III.      Gejala Penuaan
Kerut/keriput merupakan gejala utama penuaan pada kulit. Namun umur bukanlah penyebab utama. Hanya garis tawa (laugh lines) yang merupakan dampak alami dari penuaan. Garis-garis di sekitar sudut mata seperti juga kerut antara hidung dan bibir bagian atas disebabkan serat elastis dalam kulit berkurang sehingga menyebabkan kulit mengendur dan melipat menjadi kerut/keriput. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma.

Terjadinya Kerut/Keriput akibat berkurangnya ketebalan dermis sebanyak 20% pada orang tua berkaitan dengan hilangnya serat elastin dan kolagen. Kolagen dan elastin adalah komponen utama lapisan dermis. Hilangnya serat-serat ini berdampak buruk terhadap kelembaban dan ketegangan kulit sehingga menimbulkan kerut/keriput.
Kolagen merupakan komponen utama di epidermis, dengan 75% berat kering dan 18-30% volume lapisan epidermis. Kolagen kaya akan asam amino hidroksiprolin, hidroksilisin, dan glisin. Fibroblast dermis memproduksi prekursor yang dikenal sebagai pro kolagen. Pro kolagen ini mengandung terdiri dari 300-400 asam amino tambahan pada setiap cabangnya, tambahan ini dipindahkan setelah sekresi menghasilkan molekul kolagen.
Vitamin C dan tembaga merupakan contoh kofaktor yang diperlukan dalam biosintesis kolagen. Produksi kolagen merupakan proses dinamis meliputi sintesis berkelanjutan oleh fibroblast dan penguraian oleh enzim collagenase. Sinar UV dapat merusak kulit dengan meningkatkan produksi enzim proteolitik (collagenase) yang menguraikan kolagen pada lapisan dermis kulit. Sedangkan, serat elastin hanya 4% dari berat kering dan 1% volume lapisan dermis. Serat ini lebih tebal pada bagian bawah dermis dan lebih tipis ketika mencapai epidermis. Elastin berbeda dengan kolagen secara struktur dan kimia. Elastin mengandung asam amino yaitu desmosine.

IV.      Anti kerut/anti keriput
Untuk menghilangkan dampak dari sinar UV dan sebagai anti kerut/anti keriput, telah tersedia banyak kosmetika yang mengandung antioksidan. Antioksidan berfungsi menangkap radikal bebas dalam kulit akibat sinar UV dan polusi. Molekul antioksidan berfungsi sebagai sumber hidrogen labil yang akan berikatan dengan radikal bebas. Dalam proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru sehingga reaksi oksidasi berhenti.
Antioksidan “mengorbankan dirinya” untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga melindungi protein atau asam amino penyusun kolagen dan elastin. Diantara antioksidan yang paling sering digunakan adalah vitamin C yang telah terbukti secara ilmiah. Vitamin C terbukti menekan proses pigmentasi kulit sehingga banyak juga digunakan sebagai bahan pemutih kulit wajah (whitening).
Disamping juga mencegah proses pembentukan bintik kecil kulit (freckle), bintik coklat kulit (brownspots) serta memulihkan efek kantong mata (eye-sack). Proses pencerahan kulit dengan vitamin C dianggap lebih aman dibanding bahan lain, seperti hidroquinone sehingga cocok bagi kulit wanita di Asia.

V.      Fungsi utama Vitamin C pada kulit:
Sebagai antioksidan kuat yang melindungi kulit terhadap pengaruh negatif faktor luar seperti polusi, sinar UV matahari, iklim, AC, asap rokok, dsb.
Merangsang pembentukan dan peningkatan produksi kolagen kulit yang akan menjaga kekenyalan, kelenturan, serta kehalusan kulit (anti aging & anti wrinkle)
Mencerahkan kulit (brihgtening effect), tanpa efek samping yang merugikan. Dengan vitamin C kulit lebih cerah secara alami.
Derivat vitamin C sebagai anti kerut/anti keriput yaitu Magnesium Ascorbyl Phosphate (MAP) lebih disukai saat ini disebabkan tidak mengiritasi kulit, lebih stabil dan memiliki potensi yang sama dengan vitamin C.
Vitamin C banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan segar sesungguhnya lebih bagus digunakan, selain murah harganya mudah pula diperoleh, hanya jika salah dalam pengolahannya maka kadar vitamin C berkurang atau bahkan mengalami denaturasi sehingga kurang bermanfaat. Oleh karena itu dianjurkan mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, baik yang dikombinasi Magnesium Ascorbyl Phosphate (MAP), atau tanpa kombinasi. Yang perlu dipahami bahwa vitamin C merupakan salah satu antioksidan dan penting dalam proses anti aging.


VI.      Sumber Referensi :
1.      Phillips CL, Combs SB, Pinnel SR, Effects of ascorbic acid on proliferation and collagen synthesis in relation to the donor age of human dermal fibroblasts, J Invest Dermatol 1994 Aug;103(2):228-232.
2.      Geesin JC; Gordon JS; Berg RA., Regulation of collagen synthesis in human dermalfibroblasts byb the sodium and magnmesium salts of ascorbyl-2-phosphate, Skin Pahramcol 1993; 6(1):65-71.
3.      Kobayashi S; Takehana M; Itoh S; Ogata E., Protective effect of magnesium-L-ascorbyl-2-phosphate against skin damage induced by UVB irradiation., Photochem Photobiol 1996 Jul; 64(1):224-8.
4.      Fitzpatrick RE, Rostan EF, Double-blind, half-face study comparing topical vitamin C and vehicle for rejuvenation of photodamage, Dermatol Surg 2002 Mar; 28(3):231-6.
5.      Austria R, Semenzato A, Bettero A, Stabiulity of vitamin C derivates in solution abd topical formulations, J Pharm Biomed Anal 1997 Mar; 15(6):795-801.
6.      Lam, M; sulindro, M., Aging Skin, Academy of Anti Aging Research 2001; MMIII(1):1-8 (www.a3r.org).
7.                   Sunarya. Kanker Kulit Akibat Pajanan Sinar Surya. Dalam Kumpulan Makalah Simposium Kosmetika dan Fasion Pelindung Surya. September 2000: hal 19.
8.      Fox, C. Advances in the Cosmetic Science and Technology of Topical Bioactive Materials. Majalah Cosmetics and Toiletries® Vol 112. Juli 1997: hal 97.
9.      Djuanda.Edwin.dr.Anti Aging Rahasia Awet Muda, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,.2004
  1. www.skincarephysicians.com
  2. www.smartskincare.com
  3. www.medicastore.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar