Oleh :
Istiana
(Kader PKK Miroto)
I.
Mengenal
Perawatan Anti Aging
Sudah
menjadi kodratnya semua manusia akan mengalami perubahan dari bayi, anak-anak,
remaja, dewasa, tua dan akhirnya mati. Namun tidak setiap manusia mengalami
proses penuaan yang sama. Ada
yang proses penuaannya berjalan lambat sehingga selalu nampak “awet muda”, ada
juga yang usisnya masih kanak-kanak tetapi karena kasus genetik maka
penampilannya seperti kakek-kakek.
Anti
aging atau anti penuaan adalah upaya proaktif dan progresif dalam memerangi
penuaan. Perawatan anti aging dilakukan untuk mencegah proses degeneratif sel.
Dalam hal ini, proses penuaan yang gejalanya terlihat jelas pada kulit seperti
keriput, kulit kasar, noda-noda gelap. Kerutan ataupun keriput dapat diartikan secara sederhana sebagai penyebab
menurunnya jumlah kolagen dermis.
Indonesia mempunyai iklim tropis dengan
sinar matahari melimpah yang dapat menyebabkan resiko tinggi terhadap kerusakan
kulit atau penuaan dini (premature aging). Masalah yang timbul pada kulit
akibat sinar matahari dapat diatasi dengan pengobatan dermatologis. Pengobatan
yang diaplikasikan langsung ke kulit biasanya lebih efektif. Berikut ini adalah
cara-cara yang dapat digunakan untuk mengobati dampak penuaan dan photoaging:
- Injeksi Toksin Botulinum
Ahli
dermatologis telah mengumpulkan efek biologis yang berguna dari toksin
botulinum untuk mengobati efek dari
penuaan seperti garis-garis pada dahi dan keriput pada wajah. Ahli
dermatologis menggunakan toksin botulinum yang dimurnikan dalam jumlah yang
sangat sedikit untuk diinjeksikan pada target di wajah. Hasilnya saraf yang memblokade otot menyebabkan
imobilisasi lokal pergerakan otot. Imobilisasi ini mencegah pembentukan garis-garis kerut dan keriput
ketika pasien mengerutkan dahi.
Hasil pengobatan
ini bertahan 3-4 bulan. Untuk hasil yang maksimal, pengobatan dengan toksin
botulinum ini diulangi selama beberapa kali dan dikombinasikan dengan program
training membiasakan otot untuk meminimalisir ekspresi kerutan wajah.
Pengobatan dengan toksin botulinum dilakukan kurang lebih 30 menit di kantor
ahli dermatologis. Harga yang mahal,
risiko besar, tidak praktis merupakan kekurangan dari injeksi ini.
- Injeksi Kolagen
Kolagen merupakan
zat yang terdiri atas serat protein dari jaringan manusia dan binatang. Kolagen
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, tulang, dan ligamen. Sebagian
besar kolagen yang digunakan untuk pengobatan cara ini berasal dari binatang.
Bagaimanapun orang yang alergi terhadap kolagen sapi atau zat mirip kolagen
dapat donor sendiri dari pasien atau jaringan donor.
Ahli dermatologis
akan memeriksa apakah pasien alergi terhadap kolagen sapi. Efek injeksi kolagen
dapat bertahan 3-12 bulan. Sama dengan injeksi botulinum, harga yang mahal,
risiko besar, tidak praktis, dan dapat menimbulkan alergi merupakan kekurangan
dari injeksi ini.
- Antioksidan dan radikal bebas.
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat oksidasi radikal
bebas. Sebagai bahan aktif, antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari
kerusakan akibat oksidasi dan mencegah penuaan dini
Radikal bebas adalah molekul atau atom yang memiliki satu atau
lebih elektron yang tidak berpasangan. Elektron tersebut sangat reaktif dan
cepat bereaksi dengan molekul lain sehingga terbentuk radikal bebas baru dalam
jumlah besar secara terus-menerus. Radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan di
berbagai bagian sel dan menyebabkan berbagai penyakit seperti tumor, kanker, arterosklerosis,
katarak, keriput, penuaan dan lainnya.
- Produk-produk OTC (Over-the-counter)
Adalah produk-produk perawatan kulit yang mengandung retinol (keluarga vitamin A), AHA,
antioksidan seperti vitamin C dan E serta pelembab dapat mengurangi munculnya
garis-garis halus dan keriput. Produk
yang digunakan secara topikal ini relatif lebih praktis dan aman sehingga lebih
disukai. Antioksidan yang digunakan secara topikal terutama vitamin C dan E,
berfungsi untuk membantu sel-sel memperbaiki kerusakan kulit akibat radikal
bebas yang disebabkan radiasi UV dan rokok..
Di antara produk OTC ada yang mengandung magnesium ascorbyl phosphate (MAP).
Magnesium ascorbyl phosphate adalah derivat vitamin C yang larut air dan cepat
populer di dunia perawatan kulit. Tidak mengiritasi dan lebih stabil dari
vitamin C. Lebih penting lagi bahwa magnesium ascorbyl phosphate memiliki
potensi yang sama seperti vitamin C untuk meningkatkan sintesis kolagen kulit. Secara
garis besar, magnesium ascorbyl phosphate muncul sebagai pilihan yang lebih
baik dari pada vitamin C untuk orang-orang dengan kulit sensitif dan yang
mengharapkan efek magnesium ascorbyl phosphate untuk menghindari pengelupasan
kulit. Meskipun magnesium ascorbyl phosphate lebih stabil daripada vitamin C
tapi masih dapat terdegradasi bila terkena cahaya dan udara. Oleh karena itu
kesegaran dan penyimpanan yang baik sangat penting.
II.
Cara
Kerja Anti Kerut / Anti Keriput
Kosmetika anti kerut/anti keriput sangat digemari
oleh para wanita saat ini. Memang kerut/keriput identik dengan usia yang sudah
lanjut. Namun, kerut/keriput dapat muncul pada wanita muda yang lebih dikenal
dengan sebutan penuaan dini (premature aging). Sinar UV dianggap sebagai
penyebab utama terjadinya penuaan dini. Oleh sebab itu, kosmetika dan perawatan
tubuh yang berfungsi sebagai anti kerut/anti keriput banyak digunakan untuk
mencegah dan menghilangkan dampak penuaan dini.
III. Gejala Penuaan
Kerut/keriput merupakan gejala utama penuaan pada
kulit. Namun umur bukanlah penyebab utama. Hanya garis tawa (laugh
lines) yang merupakan dampak alami dari penuaan. Garis-garis di sekitar sudut mata seperti juga
kerut antara hidung dan bibir bagian atas disebabkan serat elastis dalam kulit
berkurang sehingga menyebabkan kulit mengendur dan melipat menjadi
kerut/keriput. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan
oleh pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab
atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab
atas kulit terbakar dan karsinoma.
Terjadinya Kerut/Keriput akibat berkurangnya
ketebalan dermis sebanyak 20% pada orang tua berkaitan dengan hilangnya serat
elastin dan kolagen. Kolagen dan elastin adalah komponen utama lapisan
dermis. Hilangnya serat-serat ini
berdampak buruk terhadap kelembaban dan ketegangan kulit sehingga menimbulkan
kerut/keriput.
Kolagen merupakan komponen utama di epidermis,
dengan 75% berat kering dan 18-30% volume lapisan epidermis. Kolagen
kaya akan asam amino hidroksiprolin, hidroksilisin, dan glisin. Fibroblast
dermis memproduksi prekursor yang dikenal sebagai pro kolagen. Pro kolagen ini
mengandung terdiri dari 300-400 asam amino tambahan pada setiap cabangnya, tambahan
ini dipindahkan setelah sekresi menghasilkan molekul kolagen.
Vitamin C dan tembaga merupakan contoh kofaktor yang diperlukan dalam
biosintesis kolagen. Produksi kolagen merupakan proses dinamis meliputi
sintesis berkelanjutan oleh fibroblast dan penguraian oleh enzim collagenase. Sinar
UV dapat merusak kulit dengan meningkatkan produksi enzim proteolitik
(collagenase) yang menguraikan kolagen pada lapisan dermis kulit. Sedangkan,
serat elastin hanya 4% dari berat kering dan 1% volume lapisan dermis. Serat
ini lebih tebal pada bagian bawah dermis dan lebih tipis ketika mencapai
epidermis. Elastin berbeda dengan kolagen secara struktur dan kimia. Elastin
mengandung asam amino yaitu desmosine.
IV. Anti kerut/anti keriput
Untuk
menghilangkan dampak dari sinar UV dan sebagai anti kerut/anti keriput, telah
tersedia banyak kosmetika yang mengandung antioksidan. Antioksidan berfungsi menangkap radikal bebas
dalam kulit akibat sinar UV dan polusi. Molekul antioksidan berfungsi sebagai
sumber hidrogen labil yang akan berikatan dengan radikal bebas. Dalam
proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan digunakan untuk
pembentukan radikal bebas baru sehingga reaksi oksidasi berhenti.
Antioksidan
“mengorbankan dirinya” untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga melindungi
protein atau asam amino penyusun kolagen dan elastin. Diantara antioksidan yang paling sering digunakan
adalah vitamin C yang telah terbukti secara ilmiah. Vitamin C terbukti
menekan proses pigmentasi kulit sehingga banyak juga digunakan sebagai bahan
pemutih kulit wajah (whitening).
Disamping
juga mencegah proses pembentukan bintik kecil kulit (freckle), bintik coklat
kulit (brownspots) serta memulihkan efek kantong mata (eye-sack). Proses
pencerahan kulit dengan vitamin C dianggap lebih aman dibanding bahan lain,
seperti hidroquinone sehingga cocok bagi kulit wanita di Asia.
V. Fungsi utama Vitamin C pada kulit:
|
||
|
||
|
Derivat
vitamin C sebagai anti kerut/anti keriput yaitu Magnesium Ascorbyl Phosphate
(MAP) lebih disukai saat ini disebabkan tidak mengiritasi kulit, lebih stabil
dan memiliki potensi yang sama dengan vitamin C.
Vitamin
C banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan segar sesungguhnya lebih bagus
digunakan, selain murah harganya mudah pula diperoleh, hanya jika salah dalam
pengolahannya maka kadar vitamin C berkurang atau bahkan mengalami denaturasi
sehingga kurang bermanfaat. Oleh karena itu dianjurkan mengkonsumsi suplemen
yang mengandung vitamin C, baik yang dikombinasi Magnesium Ascorbyl Phosphate
(MAP), atau tanpa kombinasi. Yang perlu dipahami bahwa vitamin C merupakan
salah satu antioksidan dan penting dalam proses anti aging.
VI.
Sumber
Referensi :
1.
Phillips CL, Combs SB, Pinnel SR, Effects of ascorbic acid on proliferation and collagen synthesis in
relation to the donor age of human dermal fibroblasts, J Invest Dermatol
1994 Aug;103(2):228-232.
2.
Geesin JC; Gordon JS; Berg RA., Regulation of collagen synthesis in human dermalfibroblasts byb the
sodium and magnmesium salts of ascorbyl-2-phosphate, Skin Pahramcol 1993;
6(1):65-71.
3.
Kobayashi S; Takehana M; Itoh S; Ogata E., Protective effect of
magnesium-L-ascorbyl-2-phosphate against skin damage induced by UVB irradiation.,
Photochem Photobiol 1996 Jul; 64(1):224-8.
4.
Fitzpatrick RE, Rostan EF, Double-blind, half-face study comparing topical vitamin C and vehicle
for rejuvenation of photodamage, Dermatol Surg 2002 Mar; 28(3):231-6.
5.
Austria R, Semenzato A, Bettero A, Stabiulity of vitamin C derivates in solution abd topical formulations,
J Pharm Biomed Anal 1997 Mar; 15(6):795-801.
6.
Lam, M; sulindro, M., Aging Skin, Academy of Anti Aging Research 2001; MMIII(1):1-8 (www.a3r.org).
7.
Sunarya. Kanker
Kulit Akibat Pajanan Sinar Surya. Dalam Kumpulan Makalah Simposium Kosmetika
dan Fasion Pelindung Surya. September 2000: hal 19.
8.
Fox, C. Advances
in the Cosmetic Science and Technology of Topical Bioactive Materials.
Majalah Cosmetics and Toiletries® Vol 112. Juli 1997: hal 97.
9.
Djuanda.Edwin.dr.Anti
Aging Rahasia Awet Muda, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,.2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar