Sabtu, 29 Oktober 2011

RENUNGAN

meja kayu


oleh Atika Rachmi 

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. 

Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan.  Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. 

Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu, ” ujar sang suami.  “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini.” Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan.  Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. 

Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. 

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab,  “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya. 

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. 

Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

POTENSI MIROTO

PEMILU BKM ARTHA MUTIARA
KELURAHAN MIROTO
KECAMATAN SEMARANG TENGAH 2011
MELAHIRKAN KEPENGURUSAN BARU 

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah ta'ala yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kita semua, sholawat serta salam kita junjungkan kepada beliau nabi besar Muhammad SAW teladan yang baik bagi seluruh ummat.

Masa bakti pengurus BKM Artha Mutiara Kelurahan Miroto Kecamatan Semarang Tengah periode 2007-2010 sudah berakhir dan tentu harus ada kepengurusan baru yang melanjutkan program PNPM-MP ini dengan kegiatan lanjutan untuk masa bakti kepengurusan periode 2011-2013 melalui proses Pemilu Ulang BKM. Kegiatan pemilu BKM ini, pada dasarnya sebagai salah satu motor penggerak pemberdayaan masyarakat berbasis pada nilai-nilai luhur kerelawanan dan keikhlasan .

Panitia pemilu yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Proses pemilihan anggota BKM telah berjalan dengan lancar, demokratis dan transparan, sehingga tidak menimbulkan gejolak atau geseka-gesekan di masyarakat. Dengan terpilihnya keanggotaan yang baru, diharapkan adanya dukungan, masukan dan saran maupun kritik konstruktif terhadap BKM Artha Mutiara demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Miroto. 

Wacana untuk mengubah nama BKM Artha Mutiara pun diakomodir oleh warga melalui perwakilan dan para tokoh masyarakat untuk meningkatkan kinerja dan kemanfaatannya bagi warga Kelurahan Miroto, Atas kesepakatan para tokoh masyarakat, tidak terkandung maksud mengabaikan segala pencapaian program BKM Artha Mutiara di masa lalu. 
Panitia pemilu ulang BKM Artha Mutiara telah melaksanakan tugasnya dengan baik, lancar, tertib dan aman pada hari Minggu, 12 Desember 2010. Panitia pemilu BKM diketuai oleh Sigit Wibowo, ST dengan pemilihan utusan warga tingkat RT (basis terkecil).      

Sesuai dengan tatib tingkat basis maka basis lanjutan yang dilakukan adalah basis RW dengan pengertian setiap RW melakukan pemilihan yang melibatkan seluruh warga RT yang masuk dalam RW tersebut. Setiap RW diambil kesepakatan mengutus maksimal5 calon terpilih untuk ikut pemilu di tingkat kelurahan. Jumlah utusan tingkat basis se kelurahan seharusnya adalah 5 RW x 5 orang = 25 orang utusan. Namun RW 1 hanya mengirimkan 2 utusan sehingga jumlah seluruh utusan tingkat basis se kelurahan = 22 orang.

Hasil Pemilu BKM Kelurahan Miroto antara lain seorang Koordinator dan seorang sekretariat. Berurutan sebagai kooordinator dan sekretariat BKM periode 2011-2013 adalah Suprihationo, S.Pd,  Rt 09 Rw 02 dan  Edi Suprapto, SE, Rt.03 RW 03 Kelurahan Miroto, Semarang Tengah.

Semoga Allah ta'ala senantiasa membimbing dan meridloi usaha kita untuk bersama-sama membangun wilayah Miroto menjadi lebih baik dan lebih maju sesuai dambaan masyarakat. bisa menyelesaikan rencana kerja PNPM-MP di masa yang akan datang. . Aamiin.



Kamis, 27 Oktober 2011

POTENSI MIROTO

MENGENAL KODE POS KELURAHAN MIROTO


Letak Kelurahan Miroto berada di Wilayah Kecamatan Semarang Tengah.Berikut ini daftar nama 15 Desa/Kelurahan di Kecamatan Semarang Tengah di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
- Kelurahan/Desa Pendrikan Kidul (Kodepos : 50131)
- Kelurahan/Desa Pendrikan Lor (Kodepos : 50131)
- Kelurahan/Desa Sekayu (Kodepos : 50132)
- Kelurahan/Desa Kembangsari (Kodepos : 50133)
- Kelurahan/Desa Miroto (Kodepos : 50134)
- Kelurahan/Desa Brumbungan (Kodepos : 50135)
- Kelurahan/Desa Gabahan (Kodepos : 50135)
- Kelurahan/Desa Purwodinatan (Kodepos : 50137)
- Kelurahan/Desa Bangunharjo (Kodepos : 50138)
- Kelurahan/Desa Kranggan (Kodepos : 50139)
- Kelurahan/Desa Pandansari (Kodepos : 50139)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 50188)
- Kelurahan/Desa Karangkidul (Kodepos : 50241)
- Kelurahan/Desa Pekunden (Kodepos : 50241)
- Kelurahan/Desa Jagalan (Kodepos : 50613)